BAB 6 (KLS X IPA/IPS)
Pembelajaran Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika
Di kutip dari Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan
Guru Mapel PKn SHOLIHIN,S.Pd
1.
Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut
datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri. Ancaman itu bisa
dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman
militer dan nonmiliter. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian, berikut ini diuaraikan
secara singkat ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman
militer maupun nonmilter.
(a).
Ancaman Militer
Ancaman militer berkaitan ancaman di
bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata dan terorganisasir yang dinilai mempunyai kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan
bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan
laut dan udara.
Bentuk lain dari ancaman militer yang
peluang terjadinya cukup adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut,
ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang
memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran
wilayah. Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.
Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan
oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata
tidak jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara
tertutup.
(b).
Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter pada hakikatnya
ancaman yang menggunakan faktor-faktor nonmiliter dinilai mempunyai kemampuan
yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhanmwilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salahmsatunya disebabkan
oleh pengaruh negatif globalisasi. Globalisasi menghilangkan sekat atau batas
pergaulan antarbangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak
negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk
Indonesia. Ancaman nonmiliter di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik,nekonomi,
sosial dan budaya.
Ancaman Integrasi
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1.
Ancaman di Bidang Ideologi
Secara
umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari
penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negaranegara komunis dapat
dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut
sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, bukan berarti bangsa Indonesia terbebas
dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan
masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan
pada
aspek
kebebasan individual. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat
Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran.
Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik
pada ideologi tersebut. Pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai
negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas
yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya.
Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi
kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Kita mesti proaktif menyaring
dampak negatif globalisasi.
2.
Ancaman di Bidang Politik
Ancaman
di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari
luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang
sering kali digunakan oleh pihakpihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan nonmiliter
untuk menghadapinya. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam
negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan
bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri.
3.
Ancaman di Bidang Ekonomi
Pengaruh
negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia
khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Indonesia
akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan
bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan
semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah
bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2) Cepat
atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring
dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada
akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan
demikian, bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
3) Timbulnya
kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas.
Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan
yang menang. Pihak yang menang akan
dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton
yang senantiasa tertindas.
4) Sektor-sektor
ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin
ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
5) Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di
atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti
ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran
tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila
globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah
sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk
4.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman
dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan
seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.
Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negative globalisasi,
di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Munculnya
gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.
2. Munculnya
sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan
dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku
di masyarakat seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3. Adanya
sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik
pengemis, pengamen dan sebagainya.
4. Munculnya
gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa
dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan
norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai
anting-anting dan sebagainya.
5. Semakin
memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial.
6. Semakin
lunturnya nilai-nilai keagamaan.
Peran Serta Masyarakat
Peran
masyarakat akan timbul dalam bentuk sikap dan perilaku yang tumbuh dari kemauan
diri dengan dilandasi suasana hati yang ikhlas/ rela tanpa tekanan dari luar
untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk
diri sendiri dan lingkungannya. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai
ancaman dalam membangun integrasi nasional adalah sebagai berikut.
1. Tidak
membeda-bedakan keberagaman yang ada, misalnya pada suku bangsa, budaya, dan
adat istiadat daerah dan sebagainya
2. Menjalankan
ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Memberi
kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan
nyaman
4. Membangun
kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
5. Melakukan
gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
6. Mau
dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan
masyarakat
7. Penggunaan
segala fasilitas umum dengan baik
8. Merawat
dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
9. Bersedia
memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
10. Menjaga
kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
11. Mengolah
dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
12. Berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
13. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa
14. Menjaga
keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri.
15. Bersedia
untuk menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar